Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Bikin Riset Soal Kebahagian di Media Sosial, Hasilnya...

image-gnews
Ilustrasi slank di dunia maya/media sosial. Shuterstock
Ilustrasi slank di dunia maya/media sosial. Shuterstock
Iklan

TEMPO.CO, Pennsylvania - Peneliti School of Informatics and Computing Indiana University, Amerika Serikat, melakukan riset kebahagiaan di media sosial, hasilnya cukup mengejutkan. Johan Bollen dan koleganya memilih secara acak 4,8 juta pengguna Twitter.

Tim menganalisisnya berdasarkan interaksi mereka yang saling mengikuti. Dari data itu terbaca bahwa pengguna Twitter menciptakan jaringan sosial yang terdiri atas sekitar 102.000 pengguna dengan 2,3 juta koneksi.

Tim kemudian mempersempit fokus mereka kepada individu yang memiliki 15 teman atau lebih di jaringan itu. Setelah itu, mereka menganalisis sentimen tweet pengguna. Metode ini umum dalam ilmu komputer dan pemasaran untuk menilai apakah posting digital umumnya bernada positif atau negatif. Sentimen ini membuat sekelompok 39.110 pengguna Twitter. Pengguna dengan sentimen positif yang lebih tinggi didefinisikan sebagai "bahagia".|

Baca: Layakkah Si Dia Dipertahankan? Intip Kebiasaannya di Media Sosial

Apa hasil riset ini? Tim Bollen menemukan bahwa mereka yang punya koneksi paling banyak di media sosial memiliki kebahagiaan. Sebaliknya, sebagian besar pengguna media sosial tidak hanya menganggap diri mereka kurang populer daripada teman mereka, tapi juga kurang bahagia.

"Analisis ini berkontribusi pada semakin banyaknya bukti bahwa media sosial mungkin berbahaya bagi pengguna yang 'terlalu banyak' menggunakan layanan ini. Karena mereka hampir tidak mungkin melepaskan diri dari perbandingan negatif dengan popularitas dan kebahagiaan teman mereka," kata Johan Bollen, ketua tim peneliti Indiana University, kepada Science Daily.

Ini studi pertama yang memberi bukti ilmiah untuk perasaan yang dialami banyak orang saat mereka masuk ke layanan seperti Facebook, Twitter, atau Instagram: bahwa orang lain tampaknya lebih bahagia. Mereka menggunakan data yang tersedia untuk umum dari Twitter. Pengikut timbal balik didefinisikan sebagai "teman" dan pengguna dengan koneksi terbanyak didefinisikan sebagai "populer".

Baca: Demi Media Sosial, Wanita Ini Nekad Tembak kekasihnya dan Tewas

Selanjutnya: Sebagian besar individu di media sosial...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

2 jam lalu

Pemandangan puing-puing helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi di lokasi kecelakaan di sebuah gunung di daerah Varzaghan, barat laut Iran, 20 Mei 2024. Stringer/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.


Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

3 jam lalu

Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia periode 2014 - 2016 Robert Blake di acara diskusi tentang kebijakan luar negeri AS dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta Selatan, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.


Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

4 jam lalu

Pendukung pendiri WikiLeaks Julian Assange memegang spanduk, saat mereka berdiri di luar pengadilan tinggi pada hari Assange mengajukan banding terhadap ekstradisinya ke Amerika Serikat, di London, Inggris, 21 Februari 2024. REUTERS/Toby Melville
Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase


Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

5 jam lalu

Gambar kombinasi yang menunjukkan Presiden AS Joe Biden dan kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Jay Paul and Kevin Lamarque/File Photo
Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.


20 Link Twibbon Rayakan Hari Kebangkitan Nasional

17 jam lalu

Memperingati Hari Kebangkitan Nasional Republik Indonesia
20 Link Twibbon Rayakan Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas. Berikut 20 link twibbon yang bisa dipakai gratis.


Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

18 jam lalu

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu


Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

19 jam lalu

Helikopter Bell 212 .Reuters
Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024


Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

20 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.


Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

1 hari lalu

Ilustrasi bermain dengan kucing. Shutterstock.com
Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional


Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

1 hari lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.